TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ( PELELANGAN )
http://www.scribd.com/my_document_collections/3401121
Tuesday, 27 December 2011
Sunday, 11 December 2011
Tuesday, 6 December 2011
Monday, 5 December 2011
Saturday, 3 December 2011
ANALISA SNI UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Analisa Standart Nasional Indonesia (SNI) ini dipakai untuk menghitung koofisien bahan dan tenaga untuk mencari harga satuan pekerjaan, dengan diketahuinya harga satuan pakerjaan dikalikan dengan volume yang dihitung dari gambar kerja (shop drawing) maka kita bisa menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk membangun sebuah bangunan rumah, gedung bertingkat, perkantoran, ruko,jalan, saluran irigasi, dan bangunan - bangunan sipil lainnya
50125188-SNI-DT-91-0006-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Tanah
50125192-SNI-DT-91-0006-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pondasi
50110728-SNI-DT-91-0008-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Beton
50125195-SNI-DT-91-0009-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Dinding
50125198-SNI-DT-91-0010-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Plesteran
50125200-SNI-DT-91-0011-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Kayu
50125203-SNI-DT-91-0012-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Lantai
50125213-SNI-DT-91-0014-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Besi-Aluminium
50125213-SNI-DT-91-0014-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Besi-Aluminium
50125188-SNI-DT-91-0006-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Tanah
50125192-SNI-DT-91-0006-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pondasi
50110728-SNI-DT-91-0008-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Beton
50125195-SNI-DT-91-0009-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Dinding
50125198-SNI-DT-91-0010-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Plesteran
50125200-SNI-DT-91-0011-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Kayu
50125203-SNI-DT-91-0012-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Lantai
50125213-SNI-DT-91-0014-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Besi-Aluminium
50125213-SNI-DT-91-0014-2007-Tata-Cara-Perhitungan-Harga-Satuan-Pek-Besi-Aluminium
Analisa Standart Nasional Indonesia (SNI) ini dipakai untuk menghitung koofisien bahan dan tenaga untuk mencari harga satuan pekerjaan, dengan diketahuinya harga satuan pakerjaan dikalikan dengan volume yang dihitung dari gambar kerja (shop drawing) maka kita bisa menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk membangun sebuah bangunan rumah, gedung bertingkat, perkantoran, ruko,jalan, saluran irigasi, dan bangunan - bangunan sipil lainnya.
PENANAMAN TIANG PANCANG (BORPILE) DENGAN METODE JACKING PILE
Untuk Penanaman tiang pancang (borpile, minipile) biasanya menggunakan alat yang disebut dengan jack hammer (pemukul mekanis), alat ini menimbulkan suara yang keras dan nyaring pada saat alat beroperasi yaitu memukul tiang pancang untuk masuk kedalam tanah dengan kedalam tertentu, pada kasus tertentu alat ini (jack hammer) tidak bisa digunakan karena suaranya yang berisik misalnya untuk pembangunan gedung bertingkat dilokasi rumah sakit, tentu suara berisik akan menggangu pasien yang sedang dirawat. Ada metode lain yang bisa digunakan yaitu dengan metode jacking pile, dengan alat hidrolis yang tidak menimbulkan suara keras, sistemnya yaitu tiang pancang dibenamkan kedalam tanah secara hidrolis (dengan alat yang bisa berpindah / bergerak persegmen ). Metode Jacking Pile bisa dilihat pada video diatas untuk lebih jelasnya...hebat kan...????hehehehe
(sumber : PT. ADHI KARYA, project : Pembangunan Rumah Sakit Haji Surabaya)
Thursday, 1 December 2011
DETIK2 ROBOHNYA JEMBATAN KUTAI DI AKHIR NOPEMBER 2011
Kenapa hal seperti ini bisa terjadi...???? padahal jembatan baru berumur sekitar 10th yang seharusnya bisa berumur pakai lebih dari 50th..mengapa, kenapa, dan bagaimana ini..????
apakah karena kesalahan desain...???
ataukan mutu bahan yang dipakai tidak memenuhi spesifikasi teknis yang disyaratkan...????
atau human error...??????
yang jelas kita turut prihatin atas kejadian ini, semoga pihak yang terkait dalam investigasi dapat pendapatkan fakta yang bisa menjawab tanda tanya di benak kita...!!!!!!!!
CONTOH PROJECT JALAN LINGKAR AMBARAWA (JLA) KAB. SEMARANG
ini merupakan salah satu contoh project pekerjaan jalan yang berlokasi di Kab. Semarang Jawa Tengah
Wednesday, 30 November 2011
MACAM DAN JENIS PEKERASAN JALAN
STRUKTUR PERKERASAN
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur).
b. Rigid pavement (perkerasan kaku).
c. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement)
PERBANDINGAN LENTUR DAN KAKU
• KETAHANAN THD PELAPUKAN / OKSIDASI
Konstruksi semen relatif lebih sedikit mengandung bahan-bahan organik dari pada aspal. Jadi perkerasan beton semen lebih tahan terhadap oksidasi (penuaan/ageing) dari pada perkerasan aspal.
• KEBUTUHAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan perkerasan kaku lebih kecil/jarang dari pada perkerasan fleksibel.
• BIAYA KONSTRUKSI
Pada saat sekarang, biaya konstruksi kedua jenis perkerasan hampir sama.
BAHAN UNTUK LAPIS PONDASI
• Bahan Berbutir (Granular Material) :
– Lapis Pondasi Agregat (Aggregate Base),
Terbuat Dari Campuran Batu Pecah Dan Pasir/Sirtu
• Bahan Distabilisasi Dengan Pengikat :
– Bahan Pengikat Semen :
• PCC (Potland Cement Concrete) , > ³ K-275
• CTB (Cement Treated Base), Ucs 7 Hari > 45 Kg/Cm2
• Soil Cement, Ucs 7 Hari > ³ 20 Kg/Cm2
– Bahan Pengikat Aspal :
• Laston ("Asphalt Treated Base"), Black Base
• Kadar Aspal Rendah, Ukuran Butir Maks. 2 Inch
BEBERAPA ISTILAH BIDANG JALAN
• LAPEN (Lapis Penetrasi Makadam)
• LATASIR (Lapis Tipis Aspal Pasir)
• BURAS (Laburan Aspal)
• BURTU (Laburan Aspal Satu Lapis)
• BURDA (Laburan Aspal Dua Lapis)
• LASBUTAG (Lapis Asbuton Campuran Dingin)
• LATASBUM (Lapis Tipis Asbuton Murni)
• LASTON (Lapis Aspal Beton) atau Asphaltic Concrete, AC
• LASTON ATAS (Lapis Aspal Beton Pondasi Atas)
• LASTON BAWAH (Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah)
• LATASTON (Lapis Tipis Aspal Beton) atau Hot Rolled Sheet, HRS
• Hot Rolled Asphalt, HRA
• Stone Mastic Asphalt, SMA
Definisi CBR (California Bearing Ratio)
Definisi CBR (California Bearing Ratio)
Metode ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini mengombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.
CBR adalah perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan (test load) dengan beban dan bahan standar (standard load) pada penetrasi dan kecepatan pembebanan yang sama dan dinyatakan dalam prosentase. Uji CBR dilakukan di lapangan dan di laboraturium. Uji yang dilakukan di lapangan dilaksanakan setelah subgrade selesai dimampatkan dan pengukuran di laboratorium dikaitkan dengan percobaan pemampatan atau CBR design. Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban. CBR dinyatakan dengan rumus:
PT
CBR = ---- x 100%
PS
Keterangan:
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standard load)
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur).
b. Rigid pavement (perkerasan kaku).
c. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement)
PERBANDINGAN LENTUR DAN KAKU
• KETAHANAN THD PELAPUKAN / OKSIDASI
Konstruksi semen relatif lebih sedikit mengandung bahan-bahan organik dari pada aspal. Jadi perkerasan beton semen lebih tahan terhadap oksidasi (penuaan/ageing) dari pada perkerasan aspal.
• KEBUTUHAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan perkerasan kaku lebih kecil/jarang dari pada perkerasan fleksibel.
• BIAYA KONSTRUKSI
Pada saat sekarang, biaya konstruksi kedua jenis perkerasan hampir sama.
BAHAN UNTUK LAPIS PONDASI
• Bahan Berbutir (Granular Material) :
– Lapis Pondasi Agregat (Aggregate Base),
Terbuat Dari Campuran Batu Pecah Dan Pasir/Sirtu
• Bahan Distabilisasi Dengan Pengikat :
– Bahan Pengikat Semen :
• PCC (Potland Cement Concrete) , > ³ K-275
• CTB (Cement Treated Base), Ucs 7 Hari > 45 Kg/Cm2
• Soil Cement, Ucs 7 Hari > ³ 20 Kg/Cm2
– Bahan Pengikat Aspal :
• Laston ("Asphalt Treated Base"), Black Base
• Kadar Aspal Rendah, Ukuran Butir Maks. 2 Inch
BEBERAPA ISTILAH BIDANG JALAN
• LAPEN (Lapis Penetrasi Makadam)
• LATASIR (Lapis Tipis Aspal Pasir)
• BURAS (Laburan Aspal)
• BURTU (Laburan Aspal Satu Lapis)
• BURDA (Laburan Aspal Dua Lapis)
• LASBUTAG (Lapis Asbuton Campuran Dingin)
• LATASBUM (Lapis Tipis Asbuton Murni)
• LASTON (Lapis Aspal Beton) atau Asphaltic Concrete, AC
• LASTON ATAS (Lapis Aspal Beton Pondasi Atas)
• LASTON BAWAH (Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah)
• LATASTON (Lapis Tipis Aspal Beton) atau Hot Rolled Sheet, HRS
• Hot Rolled Asphalt, HRA
• Stone Mastic Asphalt, SMA
Definisi CBR (California Bearing Ratio)
Definisi CBR (California Bearing Ratio)
Metode ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers). Metode ini mengombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.
CBR adalah perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan (test load) dengan beban dan bahan standar (standard load) pada penetrasi dan kecepatan pembebanan yang sama dan dinyatakan dalam prosentase. Uji CBR dilakukan di lapangan dan di laboraturium. Uji yang dilakukan di lapangan dilaksanakan setelah subgrade selesai dimampatkan dan pengukuran di laboratorium dikaitkan dengan percobaan pemampatan atau CBR design. Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban. CBR dinyatakan dengan rumus:
PT
CBR = ---- x 100%
PS
Keterangan:
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standard load)
KONSTRUKSI JALAN
secara umum kontruksi perkerasan jalan yang ada adalah sama susunan material dan lapisan - lapisannya, secara garis besar konstruksi perkerasan jalan adalah sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Subscribe to:
Posts (Atom)