LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
Kuat Tekan Beton |
1.
Pengertian
Kuat tekan beton yaitu
besarnya beban per unit luas, yang mengakibatkan benda uji beton hancur apabila
dibebani dengan style tekan spesifik, yang dihasilkan oleh mesin tekan.
2. Maksud serta tujuan
2. 1. Maksud
Metoda
ini ditujukan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk memastikan kuat tekan
(compressive streght) beton dengan benda uji berupa silinder yang di buat serta
dimatangkan (curring) di laboratorium ataupun di lapangan.
2. 2 Tujuan
Maksud
pengujian ini untuk peroleh nilai kuat tekan dengan prosedur yang benar.
3. Ruang Lingkup
Pengujian ini
dikerjakan pada beton fresh (fresh concrete) yang mewakili kombinasi beton,
bentuk benda uji dapat berujud silinder maupun kubus, hasil pengujian ini bisa
dipakai dalam pekerjaan :
1. Perencanaan
kombinasi beton
2. Pengendalian mutu
beton pada proses pembetonan.
LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
4.
Peralatan
Untuk melakukan
pengujian kuat tekan beton dibutuhkan peralatan seperti berikut :
1. Cetakan silinder,
diamter 152 mm, tinggi 305 mm
2.
Tongkat pemadat, diameter 16 mm, panjang 600 mm, dengan ujung dibulatkan, di
buat dari baja yang bersih serta bebas dari karat
3. Mesin pengaduk atau
bak pengaduk beton kedap air
4. Timbangan dengan
kecermatan 0, 3% dari berat contoh
5. Mesin tekan,
kemampuan sesuai sama keperluan.
6. Satu set alat
pelapis (capping)
7. Peralatan penambahan
: ember, seop, sendok, senok perata, serta talam.
8. Satu set alat
kontrol slump
9. Satu set alat
kontrol berat isi beton
5.
Benda Uji
Untuk memperoleh benda
uji mesti diikuti sebagian bagian seperti berikut :
1. Pembuatan serta
Pematangan benda uji
1.1
Benda uji di buat dari beton fresh yang
mewakili kombinasi beton
1.2
Isilah cetakan dengan adukan beton dalam
3 lapis, tiap–tiap lapis dipadatkan dengan 25 x tusukan dengan cara rata,
ketika melakkukan pemadatan susunan pertama, tongkat pemadat tak bisa tentang
basic cetakan, ketika pemadatan susunan ke-2 dan ketiga tongkat pemadat bisa
masuk kurang lebih 25, 4 mm kedalam susunan di bawahnya.
1.3
Setelah usai lakukan pemadatan, ketuklah
segi cetakan perlahan hingga rongga sisa tusukan tertutup, ratakan permukaan
beton serta tutuplah selekasnya dengan bahan yang kedap air dan tahan karat,
lalu biarlah beton dalam cetakan sepanjang 24 jam serta tempatkan pada tempat
yang bebas dari getaran
1.4
Setelah 24 jam, bukalah cetakan serta
mengeluarkan benda uji, untuk rencana kombinasi beton, rendamlah benda uji
dalam bak perendam diisi air pada temperatur 25oC dijelaskan untuk pematangan
(curing), sepanjang saat yang diinginkan. Untuk ingindalian mutu beton pada
proses pembetonan, pematangan (curing) sesuai dengan kriteria.
2. Persiapan Pengujian
2.1
Ambilah benda uji yang bakal ditetapkan
kemampuan tekannya dari bak perendam/pematangan (curing), lalu bersihkan dari
kotoran yang melekat dengan kainlembab.
2.2
Tentukan berat serta ukuran benda uji
2.3
Lapisilah (capping) permukaan atas serta
bawah benda uji dengan mortar belerang lewat cara seperti berikut : Lelehkan
mortar belerang didalam pot peleleh (melting pot) yang dinding dalamnya sudah
dilapis tidak tebal dengan gemuk, lalu tempatkan benda uji tegak lurus pada
cetakan pelapis hingga mortar belerang cair jadi keras ; lewat cara yang sama
kerjakan pelapisan pada permukaan yang lain ;
2.4
Benda uji siap untuk di check.
6.
Cara Pengujian
Untuk melakukan
pengujian kuat tekan beton mesti diikuti sebagian bagian seperti berikut :
1) Letakkan benda uji
pada mesin tekan dengan cara centris ;
2)
Jalankan mesin tekan dengan menambahkan beban yang konstan sekitar pada 2
hingga 4 kg/cm2 per detik
3)
Lakukan pembebanan hingga benda uji jadi hancur serta tulislah beban maksimum
yang berlangsung sepanjang kontrol benda uji
4) Gambar bentuk pecah
serta tulislah kondisi benda uji.
7.
Perhitungan
Kuat tekan beton =
…………………………………………. (1)
Info :
P
= beban maksimum (kg)
A
= luas penampang benda uji (cm2)
LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
8.Laporan
Laporan mesti mencakup
beberapa hal seperti berikut :
1.
Perbandingan campuran
2.
Berat (kg)
3.
Diameter serta tinggi (cm)
4.
Luas penampang (cm2)
5.
Berat isi (kg/dm3)
6.
Beban maksimum (kg)
7.
Kuat tekan (kg/cm2)
8.
Cacat
9.
Umur (hari)
9.
Sebagian ketetapan spesifikasi yang perlu diikuti seperti berikut :
1.
Untuk benda uji berupa kubus ukuran segi 20 x 20 x 20 cm cetakan berisi adukan
beton dalam 2 lapis, masing-masing lapis dipadatkan dengan 29 kali tusukan,
tongkat pemadat diameter 16 mm, panjang 600 mm.
2.
Untuk benda uji berupa kubus ukuran segi 15 x 15 x 15 cm, cetakan berisi adukan
beton dalam 2 lapis, masing-masing lapis dipadatkan dengan 32 kali tusukan,
tongkat pemadat diameter 10 mm, panjang 300 mm.
3. Benda uji berupa
kubus tak perlu dilapisi
4.
Bila tak ada ketetapan lain konversi kuat tekan beton dari bentuk kubus ke
bentuk silinder, gunakanlah angka perbandingan kuat tekan sebagai berikut :
Daftar
Konversi
Bentuk
Benda Uji Perbandingan
Kubus
: 15 cm x 15 cm x 15 cm
:
20 cm x 20 cm x 20 cm *)
Silinder
: 15 cm x 30 cm 1, 0
0,
95
0,
83
5. Pemeriksaan
kemampuan tekan beton umumnya pada usia 3 hari, 7 hari, serta 28 hari
6. Hasil kontrol di
ambil nilai rata-rata dari minimal 2 buah benda uji
7.
Apabila pengaduan dikerjakan dengan tangan (cuma untuk rencana kombinasi
beton), isi bak pengaduk maksimum 7 dm3 serta pengaduan tak bisa dikerjakan
untuk kombinasi beton slump.
REF : http://www.ilmulabtekniksipil.id/2016/02/langkah-langkah-pengujian-kuat-tekan.html
No comments:
Post a Comment